<!--[if gte mso 9]><xml>
Melayani adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup orang yang telah mengalami karya keselamatan Tuhan Yesus. Meskipun begitu, kenyataannya banyak orang percaya masih mempersempit tugas dan tanggungjawab untuk melayani. Melayani masih dianggap hanyalah tugsa seorang pendeta, diaken, penatua dan pelayan-pelayan kategorial. Sedangkan warga jemaat tugasnya hanya bersekutu.
Pemahaman ini harus diluruskan. Petrus dengan tegas hendak mengingatkan kewajiban orang percaya yaitu melayani. Melakukan segala hal dalam hidup lewat tutur dan laku yang didasarkan pada kekuatan kasih Allah. Apapun yang kita lakukan, lakukanlah semua untuk kemuliaan Allah sebagai wujud syukur kita atas keselamatanNya. Ingatlah, “Melayani” adalah tugas semua orang yang telah mengalami karya keselamatan Kristus.
Pertanyaan bagi kita “Mengapa kita harus melayani Tuhan?” Kita dipanggil untuk melayaniNya, karena ia telah terlebih dahulu melayani dan memberikan hidupNya bagi kita. Alkitab menyatakan “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang,” (Matius 20:28). Hal paling mendasar yang harus dilakukan setiap orang, baik kepada Tuhan, sesama dan lingkungan adalah kesediaan melayani.
Bagaimana Pelayanan bisa berjalan dengan baik? Pelayanan membutuhkan:
1. Kesediaan Berkorban. Berkorban berarti mengarahkan pikiran pada kebutuhan orang dan berusaha memenuhinya sekalipun harus mengorbankan kepentingan pribadi.
2 2. Belas Kasih Nyata. Pelayanan harus dilakukan dengan Kasih Kristus.
3 . Kerelaan Hati. Pelayanan harus dilakukan sukarela, tanpa mengharapkan imbalan atau mencari keuntungan.
  4. Ketekunan. Melayani harus berlangsung sepanjang kehidupan kita, karena itu dibutuhkan ketekunan. Layanilah semua orang dan lingkungan dimana kita berada dengan penuh kesabaran dan ketekunan, karena kita dipanggil dan diutus untuk itu.
Sumber : Sabda Bina Umat